Baiklah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya sewaktu mengunjungi tempat wisata di daerah Jakarta Utara. Yup, saya ngunjungi tempat wisata untuk menghela nafas di tengah2 padatnya tugas perkuliahan.hehe
Dan saya pun langsung menuju ke tempat yang terkenal ini, yakni Ancol. Saya pun menikmati pemandangan laut lepas dari tepi pantai dengan angin yang berhembus kencang, membuat kita menikmati dna melupakan sejenak kepenatan yang ada. Sungguh indah pemandangan di sana, memang alam Indonesia tiada duanya...
Namun, keindahan tempat wisata itu pun menjadi hilang ketika kita mendapati di sekitar pantai terdapatnya sampah yang membuat tepian pantai kotor serta bau anyir, dan warna pantai itu pun bukanlah bewarna biru terang seperti seharusnya, namun warna biru yang di campur dengan sampah tadi, ya, menjadi biru kecoklatan. Ini pun sangat di sayangkan, meliat keindahan yang begitu memikan wisatawan tetapi menjadi ocehan publik di karenakan pantainya sudah terisolir oleh limbah dan sampah.
Apa yang menyebabkan itu semua? Hanya satu jawaban, manusia lah penyebabnya. Karena tidak adanya rasa perduli dengan lingkungan sekitar, oleh karena itu mereka membiarkan sampah bermuara sampai di tepian laut jakarta ini. Andai saja, kita peduli dengan lingkungan, mungkin kondisi laut di pantai ibukota ini pun menjadi layaknya pantai yang asri. Walaupun tidak semua dari kita yang melakukan hal seperti itu, namun tetap saja ketidak perduliannya terhadap lingkungan harus di tanampan dari diri kita.
Bayangkan jika semua perduli akan lingkungan, pasti akan minimnya pencemaran terhadap lingkungan. Dan keindahan di seluruh tempat rekreasi pun akan menjadi nyaman. Itu semua untuk kita, itu semua untuk membuat lingkungan menjadi baik, daitu semuas kita lakukan sebagai pemakai bumi, sebagai penginjak bumi, kita harus memberinya perlakuan baik.
Jika ada rasa perduli tersebut, maka kita sudah perduli terhadap semuanya, baik alam, maupun semua makhluk yang ada di bumi ini. Oleh karena itu, pentingnya peduli terhadap lingkungan harus kita jalankan agar terciptanya alam yang asri.:)
Namun, keindahan tempat wisata itu pun menjadi hilang ketika kita mendapati di sekitar pantai terdapatnya sampah yang membuat tepian pantai kotor serta bau anyir, dan warna pantai itu pun bukanlah bewarna biru terang seperti seharusnya, namun warna biru yang di campur dengan sampah tadi, ya, menjadi biru kecoklatan. Ini pun sangat di sayangkan, meliat keindahan yang begitu memikan wisatawan tetapi menjadi ocehan publik di karenakan pantainya sudah terisolir oleh limbah dan sampah.
Apa yang menyebabkan itu semua? Hanya satu jawaban, manusia lah penyebabnya. Karena tidak adanya rasa perduli dengan lingkungan sekitar, oleh karena itu mereka membiarkan sampah bermuara sampai di tepian laut jakarta ini. Andai saja, kita peduli dengan lingkungan, mungkin kondisi laut di pantai ibukota ini pun menjadi layaknya pantai yang asri. Walaupun tidak semua dari kita yang melakukan hal seperti itu, namun tetap saja ketidak perduliannya terhadap lingkungan harus di tanampan dari diri kita.
Bayangkan jika semua perduli akan lingkungan, pasti akan minimnya pencemaran terhadap lingkungan. Dan keindahan di seluruh tempat rekreasi pun akan menjadi nyaman. Itu semua untuk kita, itu semua untuk membuat lingkungan menjadi baik, daitu semuas kita lakukan sebagai pemakai bumi, sebagai penginjak bumi, kita harus memberinya perlakuan baik.
Jika ada rasa perduli tersebut, maka kita sudah perduli terhadap semuanya, baik alam, maupun semua makhluk yang ada di bumi ini. Oleh karena itu, pentingnya peduli terhadap lingkungan harus kita jalankan agar terciptanya alam yang asri.:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar