Jumat, 29 November 2013

Kisah ku di Bengkulu (Part 2)


Setelah puas mengelilinya Kota Bengkulu, waktu nya pun tiba untuk bersekolah, itu hari yang sangat menegangkan ketika ane menjadi murid baru dengan lingkungan yang baru pula, dan jreng jreng, sesampainya di kelas ku (XI Ipa U 1), aku mengenalkan diri ku dengan bahasa Indonesia, namun ternyata ada beberapa murid yang menanyakan diri kun lebih banyak dengan memakai bahasa bengkulu, entah sengaja mempermainkan ku yang tidak bisa bahasa bengkulu atau memang ia lupa kalau ane tidak bisa berbicara dengan bahasanya, namun seketika aku bingung dengan bahasa yang mereka gunakan. Ane pun menjawab asal.hehe

Di lanjut ketika di saat guru mengajarkan materi pelajarannya, mereka memakai bahasa bengkulu pula. Ya ampun, ane tak sepenuhnya mengerti apa yang mereka katakan, memang ane berasal dari daerah Sumatra Barat dan bahasanya pun tak jauh beda dengan bahasa bengkulu, namun tetap saja banyak perbedaan kata. Ane pun tak terbiasa memanggil kawan dengan sebutan “kau” dan “ambo” atau biasanya memanggil dengan sebutan lu dan gue.

Karena gaya ku yang jauh beda dengan teman lainnya, ane pun di kira sombong.(aslinya gak bener tuh).hehe  Namun, setelah beberapa bulan di sana, akhirnya aku mengerti bahasa bengkulu walau masih agak beda rasanya memakai bahasa bengkulu. Teman ku pun juga sudah banyak karena ane gak pendiam lagi di karenakan udah terbiasa dengan bahasanya. Masalah di bahasa sudah bisa ku atasi, jadi lah ane orang Bengkulu.hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar